Selamat Datang - Wel Come

Selamat anda mengunjungi Situs dan menyimak artikel perunggasan dari sumber yang mumpuni.

Sabtu, 11 Desember 2010

Khabar Aktual Dua Mingguan ke 24

Khabar Aktual Dua Mingguan ke 24
ayam09-ayam2009.blogspot.com. Khabar aktual Kawasan Jabodetabek
Periode: 28 November s/d 11 Desember  2010


Khabar komoditi  DOC Broiler:
1. Kondisi harga DOC Broiler kwalitas "super", agak naik sedikit pada kisaran Rp. 4.500,- s/d Rp 5000,-/ekor.
Jika sampai peternak harga, dalam kondisi setengah wajar.

2. Barang agak sulit didapat di pasaran. untuk DOC kualitas Super, tapi mudah didapat DOC kualitas BM atau Polos.
Hal ini ada kaitannya dengan beberapa pembibitan ayam, indukkan tua di Jabodetabek mulai  diafkir dan yang muda siap menggantikannya.

3. Harga pakan masih tinggi harganya. Dan ada kemungkinan di minggu-minggu mendatang bakal naik lagi, karena di berbagai sentra produksi Jagung mengalami gagal panen akibat cuaca ekstreem serta kurs mata uang rupiah 9.025 terhadap dollar AS.

Khabar komoditi daging Broiler hidup:
1. Harga ayam broiler di tingkat peternak non kemitraan mengalami sedikit kenaikkan, pada tingkat peternak , antara Rp. 11.500.- s/d Rp. 12.500,- dan permintaan sepi khusus di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang memasuki bulan Jawa Suro. Tapi ada faktor lain yang mempengaruhinya

2. Kalau di pasar tradisionil, tentu harga daging ayam lebih tinggi demikian pula permintaannya cenderung sepi. Daging ayam Dress Rp. 18.000,- s/d Rp. 20.000,-/kg.

3. Ayam ukuran dibawah 1 kilo gram per ekornya  di harga cukup turun sekitar Rp.12.500,-


4. Banyak peternak Broiler masih mengalami kerugian, karena harga DOC "Super" saat itu Rp. 5.500,-/ekor.


Khabar komoditi DOC petelor coklat dan DOC pejantan:
1. Harga DOC petelor coklat, pelan tapi pasti mengalami penurunan, di  Rp. 3.400,-/ekor s/d
Rp. 4.000/ekor. Permintaan agak ramai.

2. Harga DOC pejantan mulai turun di Rp. 2.000,- s/d  Rp. 2.200,-/ekor. Permintaan sepi peternak kecil menunggu situasi daging Broiler naik kembali.

3. Sayangnya harga pakan pejantan masih tinggi saja.

Khabar komoditi telor coklat:
1. Harga telor coklat ditingkat peternak, tetap  Rp. 12.500,-/kg. s/d Rp. 13.000,-/kg.  Dan di agen tradisional berkisar di angka Rp. 14.500 s/d Rp. 15.500,-/kg

2.Kondisi harga di atas, berdampak pada peternak Petelor coklat sedikit "untung".

3. Harga daging dari ayam pejantan, sepi.  Di kandang diharga Rp. 10.000,- - Rp. 12.000,-/8 onz. Banyak peternak merugi.  Hal ini imbas dari harga daging broiler yang  merosot.

Analisa aktual dari lapangan;
1. Harga pakan, belum ada tanda-tanda turun, malahan kemungkinan naik karena faktor kurs rupiah 9.025 terhadap dollar AS.

2. Cuaca di Indonesia hampir tidak menentu, beberapa hari terakhir siang panas terik dan sore tidak turun hujan serta banjir mulai terjadi di mana-mana. Sangat mempengaruhi kesehatan anak ayam maupun ayam umur panen di kandang dan yang berumur tua..

3. Pasca Bencana mbledosnya Gn, Merapi di DIY dan Jateng, mempengaruhi chick in bagi peternak Broiler di sana. Demikian pula kondisi perunggasan di sekitar Probolinggo dan Kab. Malang yang masih terkena abu volkanik Gn Bromo. Serta akibat kualitas air yang tidak bagus, karena mata airnya terrendam banjir lahar dingin Gn. Merapi..
Dampaknya adalah di Jawa Barat dan sekitar, DOC nya banyak masuk ke mitraan bodong, kelak di bulan mendatang di prediksi harga daging Broiler akan terpuruk lagi,

4. Pasar perunggasan memasuki bulan Jawa Suro, dimana banyak masyarakat Jawa yang tidak mengadakan hajatan dus permintaan DOC untuk dipelihara maupun kebutuhan daging ayam berkurang.
 
5.Perlu dicermati masalah ekonomi  global khususnya di daratan Eropa, beberapa negara: Yunani perekonomiannya masih kurang stabil, sekarang ditambah negara Irlandia sedang goncang, masalah keuangan negara. Sedang negara Paman Sam keuangan negara juga mengalami masalah, diterbitkannya dollar baru untuk beli Obligasi yang berdampak nilai kurs terhadap Yuan dan Yen sedikit merosot dan pengangguran masih tinggi pula.

5. Masalah tersebut berpengaruh pula pada perekonian kita, kurs rupiah tidak menguat nyata, walaupun dana asing masuk, tapi kurang menyentuh sektor riil cuma lewat perdagangan saham. Sedikit banyak berpengaruh pada perunggasan kita terutama harga pakan sulit turun. Maklum beberapa bahan baku pakan masih import.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar