Selamat Datang - Wel Come

Selamat anda mengunjungi Situs dan menyimak artikel perunggasan dari sumber yang mumpuni.

Senin, 26 Oktober 2009

Resume dua artikel Berhitung Cepat 1 dan 2

RESUME DUA ARTIKEL SEBELUMNYA

ayam09-ayam2009. blogspot.com, menarik sekali bahwa dari satu alinea "Berdasarkan data dari Pusat Informasi Pasar (Pinsar) Unggas Nasional pada tahun 2008 total permintaan daging ayam di dalam negeri mencapai 980 ribu ton dan permintaan telor mencapai 920 ribu ton" yang dikutip dari Makalah Impor Unggas ancam Peternak  Kecil (Antaranews.com-10 Juni 2009). Tiga artikel tersaji berseri dan kesemuanya adalah murni dari pemikiran penulis berdasarkan data dan pengalaman yang dimilikinya.

Artikel ke tiga di bawah ini adalah mengenai resume dari dua artikel sebelumnya khusus pada hubungan populasi berbagai jenis ayam terhadap total konsumsi pakan serta ketersediaan bahan baku pakan. (secara Nasional).

Populasi masing-masing Jenis ayam:
Dari ulasan sebelumnya kita mendapatkan data perkirakan akan populasi dari berbagai jenis ayam di tahun 2008 yakni:
- Ayam Broiler Final Stock                       = 13.034.000.000 ekor
- Ayam Broiler Parent Stock                     =        14.469.087 ekor (meliputi betina dan pejantan)
- Ayam Broiler Grand Parent Stock           =             544.584 ekor (meliputi Strain B dan strain A)

- Ayam Layer/petelor Final Stock              =        47.995.929 ekor
- Ayam Layer Parent Stock                       =             989.276 ekor (meliputi betina dan pejantan)
- Ayam Layer Grand Parent Stock            =                35.647 ekor (meliputi Starin B dan Strain A).
   Adapun Jenis ayam Layer tersebut di atas dihitung oleh penulis secara tersendiri,dimana kerangka perhitungannya tidak jauh berbeda dari perhitungan jenis ayam Broiler.
- Ayam Pejantan                                       =         53.895.432 ekor.

Kebutuhan Pakan masing-masing jenis ayam:
Berikut perkiraan konsumsi pakan dari masing-masing jenis ayam, dimana data sudah diolah berdasarkan data dari Manual Book dan pengalaman dilapangan.
- Ayam Broiler Final Stock                      =  20.854.400.000 kg.
- Ayam Broiler Parent Stock                   =        697.494.617 kg
- Ayam Broiler Grand Parent Stock         =          32.204.445 kg

- Ayam Layer/petelor Final Stock            =    1.576.287.352 kg.
- Ayam Layer Parent Stock                     =         44.376.771 kg
- Ayam Layer Grand Parent Stock          =            1.704.855 kg

- Ayam Pejantan                                     =          53.895.432 kg.
      Total Konsumsi pakan  Tahun 2008   =  23.260.363.471 kg. (23.260.363 ton).

Pertanyaan bagi kita seberapa banyakkah bahan baku pakan tersebut yang dibutuhkan? (terutama Jagung dan Kedelai utuh).
Jawabnya,
Bila komponen baku pakan "Jagung", maka kita harus menyediakan 12.327.992.640 kg ( 12.327.992 ton) setara 53% dari konsumsi pakan.
komponen baku pakan "Kedelai utuh", maka kita harus menyediakan 1.860.829.078 kg  (1.860.829 ton) setara  8% dari konsumsi pakan secara keseluruhan.

Pertanyaan selanjutnya, berapa ketersediaan bahan baku pakan "Jagung" dan Kedelai Utuh" di tahun 2008? 
Berikut data yang penulis kutip dari Artikel "Impor demi kontinuitas" Kompas 29 Agustus 2009 yang mana data intinya bersumber dari Departemen Pertanian.
Bahwa capaian tahun 2007    Jagung      13.29 juta ton  ( 13.290.000. ton ),
                                             Kedelai       0.59 juta ton  (      590.000. ton).
            capaian tahun 2008   Jagung       15.86 juta ton  ( 15.860.000. ton).
                                             Kedelai       0.77 juta ton  (      770.000. ton).

Jadi apa hendak dikata?
Bahwa bahan baku pakan "Jagung" tersisa 3.532.008  ton masih diperebutkan untuk pakan ternak itik, ikan , ternak babi dan kebutuhan masyarakat lainnya termasuk ekspor Jagung ke negara tetangga.
Sedangkan Kedelai minus 1.090.829 ton harus di IMPORT, dengan menggunakan nilai DOLLAR.

Apakah pembaca pingin tau pula berapa banyak bahan pakan dari tepung ikan yang dibutuhkan ? jawabnya, sederhana saja; 3.5% dikalikan Total konsumsi pakan ayam di tahun 2008 sebanyak 814.112 ton.
Permasalahannya adalah kita lebih suka Barang Import "Tepung ikan" dari Chili, Denmark dls ketimbang menglola hasil tangkapan ikan nelayan gurem.yang berkelimpahan dan lebih suka lihat negara-negara tetangga melakukan ilegal fishing. Aneh bin ajaib.

Kesimpulan:
1. Jika bahan baku pakan ternak unggas terus begini keadaannya, tidaklah heran bahwa harga pakan Ayam terus naik harganya (dalam hitungan bulan bahkan sering terjadi dalam hitungan minggu).
Karena tiga jenis bahan baku pakan Ayam tersebut,  harus di IMPORT dimana stock barang nya sangat tergantung Luar negeri, harganyapun  mengikuti kondisi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar.

2. Bagi Kita yang bergerak di dunia Perunggasan, terutama pabrik Pakan maupun Breeding Farm yang memiliki Pabrik Pakan, Adakah niat baik untuk membangun dunia Perunnggasan secara Berdikari (Berdiri di atas kaki sendiri), menyediakan seperti Jagung, Kedelai bahkan Tepung Ikan yang asalnya dari tanah tumpah darah Negara Republik Indonesia?

3.  Mengingat akan capaian Jagung dan kedelai di dua tahun terakhir, sepantasnyalah kita dunia perunggasan Indonesia sangat bisa menciptakan peluang kerja dalam arti merangkul petani-petani dipedesaan yang jumlahnya puluhan juta dalam kondisi banyak "menganggur", untuk bercocok tanam komoditi di atas. Kemudian Hasilnya ditampung untuk dipergunakan sebagai bahan baku pakan unggas serta untuk komoditi lainnya.

4.  Semua masyarakat. dari ekonomi Gurem hingga the Have tentunya sangat mengenal dan menyukai hidangan dari bahan daging ayam atau telor negeri, jadi jika Harga Pakan Ayam selalu naik terus disertai harga Day Old Chick yang selalu gonjang-ganjing. Haruskah apa yang dahulu dicanangkan oleh pendahulu kita sudah  "terlupakan" dan tergantikan sifat-sifat  MAMON.

5. Sudah saatnya dunia perunggasan Indonesia merekonsiliasi, berbenah diri, demi hajat orang banyak sehingga terwujud BERDIKARI PERUNGGASAN INDONESIA  berazas GOTONG ROYONG untuk kemakmuran semua lapisan masyarakat serta dilaksanakan secara berkelanjutan.


6.  Siapa yang akan memulainya? dan kapan waktunya?
     (malu "aku" selalu dilecehkan oleh warga negara tetangga)