Selamat Datang - Wel Come

Selamat anda mengunjungi Situs dan menyimak artikel perunggasan dari sumber yang mumpuni.

Selasa, 12 April 2011

TELOR HASIL CANDLING

TELOR HASIL CANDLING
ayam09-ayam2009.blogspot.com./umum

Candling telor tetas, adalah salah satu kegiatan bagian Hatchery, baik itu untuk telor tetas Broiler, Layer, Duck Peking atau untuk telor bebek leher panjang.

Bagi penetasan sekala besar telor tetas Broiler atau layer dilakukan candling umur 18 s/d 18.5 hari sedang bagi penetasan sekala kecil dilakukan umur 10 hari proses penetasan.

Di sini perlakuan candling untuk Duck peking atau bebek leher panjang, umumnya dilakukan pada umur 10 s/d 14 hari.

Pengertian mengenai hasil telor candling,
Masyarakat pada umumnya masih rancu, ada yang menyebut telor calang, telor dingin atau telor infertil, dan layak di konsumsi.
Bagi management Hatchery hal ini tidaklah dijelaskan dengan baik, alias terselubung hingga saat ini.
Jelas alasan Profit yang di pentingkan, pokok telor hasil candling bisa terjual semuanya dan keluar dari bagiannya.

Telor hasil candling yang masih layak di konsumsi.
Seharusnya Telor hasil candling baik itu Broiler, Layer, Duck peking atau bebek leher panjang yang keluar dari Hatchery haruslah yang benar Infertil dan masih layak dikonsumsi.
Dengan ciri-ciri: bersih dari pecahan telor, tidak retak rambut atau pecah, jika diteropong kondisi didalam telor masih bening, terlihat bayangan putih dan kuning telornya masih terpisah. Dan kondisi  kantong udaranya masih kecil.
Pengamatan penulis jumlahnya sekitar 74 % dari total telor hasil candling, untuk kesemua jenis unggas di atas.

Telor hasil candling dan tidak layak untuk dikonsumsi dengan ciri-ciri berikut:
#  Retak rambut, Pecah, Kotor terkena pecahan telor. tidak boleh dijual atau dikonsumsi.

#  Dengan di teropong: jika bayangan telor berwarna merah, ini menunjukkan telor sudah mulai rusak.
Jika bayangan telor berwarna hitam atau kecoklatan, ini menunjukkan telor sudah sangat rusak. Jika bayangan telor terlihat ada gumpalan air yang bergerak-gerak kesana-kemari, ini juga menunjukkan kondisi telor tersebut sudah mulai rusak.
Kondisi telor di atas tidak boleh keluar dari bagian Hatchery. Telor-telor tersebut harus masuk kreteria telor Limbah busuk
Pengamatan penulis jumlahnya sekitar 26 % dari total telor hasil candling, untuk kesemua jenis unggas di atas, Angka persentase tersebut sangat tergantung umur induknya, semakin tua semakin tinggi persentase.

Jadi siapa yang mengawasi komodity ini? agar masyarakat pengguna baik itu untuk usaha makanan kecil, kue atau di asinkan atau yang lainnya terlindungi. Dus masyarakatpun terjaga kesehatannya.

Jangan ada lagi pembiaran dan pembodohan dan jangan lagi yang dipentingkan hanya demi profit.