Selamat Datang - Wel Come

Selamat anda mengunjungi Situs dan menyimak artikel perunggasan dari sumber yang mumpuni.

Minggu, 23 Agustus 2009

Berhitung Cepat::

Berhitung cepat 1

ayam09-ayam2009.blogspot.com
Mengutip berita dari Antaranews.com tertanggal 11 Juni 2009 "Tentang Impor unggas ancam peternak".
Disitu tercantum alinea, bahwa data dari Informasi Pasar (Pinsar), permintaan daging ayam di dalam negeri mencapai 980.000 ton, di tahun 2008.

Wooou....
Mau mengotak-atik angka tersebut?
Kita sudah tau, bahwa daging ayam yang dikonsumsi oleh masyarakat yaitu bersumber dari:
1. Daging ayam dari Broiler (asal DOC Broiler)
2. Daging ayam dari pejantan (asal DOC Pejantan, temennya DOC Petelor)
3. Daging ayam dari pedaging Jantan Parent Stock ( asal DOC Parenstock, temennya Strain B)
4. Daging ayam dari Indukkan Petelor (afkiran induk petelor)
5. Daging ayam dari Indukkan Parent Stock baik Broiler maupun Layer (afkiran induk)
6. Daging ayam dari indukkan Grand Parent Stock (afkiran induk).

Jika data dari Pinsar, berpatokkan dari daging ayam Broiler, maka kita bisa menghitung secara cepat tentang kondisi dan populasi Parent stock saat itu (tahun 2008).

Berhitung cepat:
Daging ayam Broiler 980.000 ton setara 980.000.000 kg/tahun 2008. Adalah setara dengan 1.225.000.000 ekor ayam broiler hidup/tahun.
Sedang DOC (Day Old Chicken = anak ayam umur sehari) yang dipelihara peternak (besar atau kecil) saat itu setara dengan 1.303.400.000 ekor dalam setahun. Setara 24.132.037 ekor per minggunya. ( Anggap tahun itu pembibit hanya memproduksi DOC 54 minggu saja).

Woou..
Menurut analisa penulis, populasi DOC 24.1312.037 ekor per minggu, pada saat itu sudah melampaui kebutuhan aktual peternak secara nasional. Dasar alasan dan aktualisasi dilapangan?
Adalah:
1. Harga DOC Broiler, sangat tidak stabil bisa dikatakan gonjang-ganjing lah.. (Rp 2000 - 3000)
2. Kebijakkan dari Asosiasi terkait, melakukan pemusnahan calon anak ayam (umur 18 hari,
di masa pengeraman). Sepanjang tahun tersebut, dilakukan antara 15% s/d 40% dari populasi. Tujuannya? Tidak lain dan tidak bukan untuk mengurangi suplay yang tersedia.

Bandingkan kenyataan permintaan pasar terhadap DOC Broiler, bulan Agustus 2009.
Harga DOC kualitas Super melambung ke kisaran Rp. 4.000,-/ekor dengan kondisi barang tidak ada dan dari pihak Asosiasi tak melakukan pemusnahan calon anak ayam dari awal tahun-hingga kini.

Woou...
Menyoroti kebijakkan pemusnahan calon anak ayam di atas,
Seharusnya jika ada rasa jiwa gotong royong dan rasa Nasionalis serta kebersamaan dari pihak terkait, maka perilaku tersebut tidaklah berulang kali terjadi.
Anda pingin tahu sejak kapan terjadi?
Pengamatan Penulis, dimulai sejak tahun 1995, Terulang lagi tahun 1997 (krisis moneter), 2003 (merebaknya Flu Burung), 2005 (over suplay). terakhir 2008 over suplay yang berkepanjangan.
Pada awal dan kedua kali kejadian, dari pihak Instansi terkait ilut urun rembug cari pemecahannya, tapi karena terjadi berulang-ulang maka mereka ya mundur.

Prediksi:
Mengapa dari Instansi terkait, mau membuka kran import daging ayam dari Brasil?, ya mungkin pihak tersebut sudah meramalkan di bulan-bulan mendatang suplay menurun dan demand meningkat. Yang jelaas terjadi pro dan kontra.
Sekarang (Bulan Agustus 2009) hampir terbuktilah.....
Apa hendak di kata daging Broiler Rp 18.000/kg, DOC Broiler "Super" Rp. 4.000/ekor.
Pakan Ayam diatas Rp 4.800/kg.
Bagaimana di tahun 2010? Kita lihat nanti...

Sentil... kiri dan kanan...
Apa untungnya bagi peternak gurem pada kondisi seperti ini:
a. jelas kaya berjudi, contohnya peternak tersebut pelihara DOC sekarang (dengan harga Rp. 4.000/ekor), diharapkan waktu panen menjelang Lebaran harga daging tinggi, untung lumayan buat dapur ngebul plus yang lainnya.
b. bisnis beternak ayam broiler sangat riskan, perlu perhitungan yang jlimet.

Harapan Peternak gurem:
a. Yang jelas bagi peternak gurem, kandang-kandangnya bisa terisi ayam dengan harga DOC terjangkau berikut harga pakannya.
b. Saat panen ayam Broiler siap potong, harganya tidak fluktuasi.
c. Bisa berbisnis ayam boiler secara kontinyu untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi.

Berhitung cepat 2, menyusul..