Selamat Datang - Wel Come

Selamat anda mengunjungi Situs dan menyimak artikel perunggasan dari sumber yang mumpuni.

Senin, 30 November 2009

Suplemen II (atas Resume dari artikel Berhitung cepat 1 dan 2)

ayam09-ayam2009.blogspot.com, Suplemen II (atas resume Berhitung cepat 1 dan 2).
Pada artikel Suplemen I, sudah dijelaskan mengenai seluk beluk Hatchery Parent Stock untuk Broiler.
Untuk artikel Suplemen II berikut ini akan diulas, Hatchery Parent stock Layer dan Hatchery Grand Parent stock baik broiler maupun layer.

Berikut ulasan tentang Hatchery Parent Stock Layer:

Seperti halnya pada Parent stock Broiler, Hatchery Parent stock layer umumnya menggunakan setter/incubator ber type "Multi Stage" dengan jumlah egg set 12.960 butir/setting.
Jadi kita bisa menghitung jumlah kapasitas setter terpasang di tahun 2008, sebanyak 89 biji. (119.693.550 dibagi dari hasil perkalian 52 x 2 x 12.960), standar Harrison, Pearl atau Jamesway. Dan kita kerucutkan menjadi 75 biji, dengan alasan tidak semua Breeding Farm di Indonesia memakai ketiga jenis setter di atas.

Adapun rasio jumlah karyawan terhadap mesin yang dikelola, adalah 3.2. Karena kita tahu bahwa DOC Final stock yang dihasilkan jenis: Pejantan dan Layer dimana DOC Layer tersebut perlu perlakuan Vaccinasi Marek"s dan Potong paruh. Jadi karyawan yang bekerja di Hatchery Parent stock layer sekitar 240 orang.

Kebutuhan tenaga listrik untuk  setter dan hatcher beroperasional semua 406.875 watt, ditambah 15%nya yaitu lebih kurang 468.000 watt.

Sedangkan konsumsi air yang dibutuhkan selama setahun, sebanyak 10.920 meter kubik.( 75 x 2 x 52 x 1.4).

Berikut Ulasan tentang Hatchery Grand Parent Stock:
Managemen Hatchery Grand Parent Stock sangatlah berbeda dengan Hatchery Parent Stock, terutama sekali pada perlakuan dan pengelolaan DOC nya. Yang jelas pada Hatchery Grand Parent stock kesemua DOC yang dihasilkan haruslah dipilah jantan maupun betina melalui Vent Sexing.

DOC Pejantan Parent Stock (Pejantan dari strain A/strain 4), selain mengalami perlakuan vent sexing juga mengalami: vaccinasi Marek's,  De toeing/potong ibu jari serta De combbing/potong jengger.
Sedang DOC Betina Parent Stock (Betina dari strain B/strain 8),hanya mengalami perlakuan vent sexing dan vaccinasi Marek's.
Perlakuan De beaking/potong paruh tidak diperlakukan, karena tingkat stress DOC sudah cukup berat. De beaking/potong paruh dilakukan di Farm Parent stock pada minggu ke dua yang disesuaikan jadual vaccinasi.

Adapun setter yang  dipergunakan umumnya bertipe "Single stage", baik untuk hatchery GPS Broiler maupun Layer.

GPS Broiler:
Mengingat Setter yang dipergunakan bertipe single stage, maka untuk menghitung kapasitas setter terpasang di tahun 2008, adalah berbeda dengan Hatchery Parent stock. Perhitungannya 20.063.797 butir dibagi hasil dari perkalian 12.960 x 1 x 18, yaitu sebanyak 86 biji. Dikerucutkan hanya menjadi 80 biji.
Kebutuhan tenaga kerja, ber rasio 4.5 orang per mesin, jadi Pada Hatchery Grand Parent Stock Broiler di tahun 2008 membutuhkan karyawan 360 orang.
Kebutuhan tenaga listrik, saat kesemua setter dan hatcher operasional 520.000watt.
Sedang kebutuhan airnya sekitar 1.440 meter kubik.

GPS Layer:
Kebutuhan Setter dan Hatcher untuk GPS layer, adalah 16 biji (hasil dari 3.707.656 dibagi dengan hasil perkalian 12.960 x 1 x 18). dan dikerucutkan hanya sekitar 14 biji.
Kebutuhan tenaga kerja, berasio 4.5 orang per mesin, hanya dibutuhkan 72 orang.
Kebutuhan tenaga listrik, saat kesemua setter dan hatcher operasional 90.400 watt.
Sedangkan kebutuhan airnya, hanya 26 meter kubik.


Dari hilir ke hulu, di tahun 2008 bahwa Hatchery secara keseluruhan menyerap tenaga kerja 3.272 orang, Dalam operasional mesin setter dan hatcher berikut sarana penunjangnya memerlukan tenaga listrik sebesar 7.078.400 watt (disaat semua mesin operasional).
Sedangkan air untuk keperluan cuci (cuci mesin setter/hatcher, rak-rak, egg tray) maupun sarana untuk kelembaban sekitar 157.986 meter kubik (setara 19.748 truk tanki air dari pegunungan).

Dari masalah air tersebut di atas, anda bisa menghitung nilai rupiah yang dibutuhkan, yaitu dengan cara mengalikan harga air pegunungan per tanki @ 125.000 rupiah (isi 8000 meter kubik). Tentu akan wou...
Jadi layak dan bijak bila Usaha Hatchery baik pada Parent stock maupun Grand Parent stock berhemat air dan melestarikan lingkungan sekitar dengan mengadakan penghijauan tanaman keras guna ketersediaan air tanah sekitar.
Demikian pula masalah tenaga listrik.
Apa lagi persoalan kesejahteraan karyawannya.
Walau alam....semoga ada pencerahan di kemudian hari.



Kamis, 26 November 2009

Suplemen I (atas Resume dari artikel Berhitung Cepat 1 dan 2)

ayam09-ayam2009.blogspot.com. Suplemen I - Resume dari artikel 1 dan 2.
Dari dua artikel sebelumnya kita  mendapatkan data telor-telor tetas yang akan ditetaskan kedalam mesin.  Contohnya:
1. Telor tetas untuk Parent Stock Broiler, sebanyak 1.570.361.500 butir/tahun.
2. Telor tetas untuk Parent Stock Layer, sebanyak      119.693.550 butir/tahun.
3. Telor tetas untuk Grand Parent Stock Broiler, sebanyak 20.063.797 butir/tahun.
4. Telor tetas untuk Grand Parent Stock Layer, sebanyak 3.707.656 butir/tahun.

Dan dari data tersebut di atas kita dapat mengulas lebih dalam mengenai seluk beluk Hatchery Parent Stock maupun Hatchery Grand Parent Stock, baik mengenai kapasitas mesin setter/hatcher "terpasang", tenaga kerja, kebutuhan air serta listrik.

Berikut ulasan tentang Hatchery Parent Stock:
Parent stock Broiler:
Sudah lazim pada management Hatchery PS, bahwa satu unit mesin Setter/incubator akan setting sebanyak dua kali dalam satu minggu, umumnya Senin dan kamis atau Selasa dan Jumat.
Jadi kita bisa memperkirakan bahwa setter/hatcher ditahun 2008, terpasang sebanyak 1.165 unit yaitu perhitungan dari 1.570.361.500 butir dibagi dari hasil perkalian 52 x 2 x 12.960.
Dimana angka 12.960 butir adalah jumlah ideal Egg set bagi mesin setter sejenis Harrison, Pearl atau Jamesway yang mana pengalaman ini didasarkan pada hasil dilapangan serta menkondisikan terhadap iklim tropis. Sedangkan bila Hatchery PS menggunakan sejenis mesin Petersime maupun Pas Reform atau Chick Master tentu Egg setnya lebih besar dari 12.960, antara 18.600-19.200 butir.
Oleh karena pemakai mesin setter di Indonesia tidak hanya satu jenis maka kita bisa lebih mengerucutkan mengenai jumlah mesin setter terpasang di Indonesia di tahun 2008 sebanyak 1.000 unit saja. Dan pada umumnya "multi stage type".

Ulasan mengenai penyerapan tenaga kerja:
Penyerapan tenaga kerja yang dimaksud dapatlah diklasifikasikan:
-  bagian cuci baik itu cuci kereta setter/hatcher, egg tray dan mesin-mesinnya.
-  bagian seleksi dan hitung DOC serta stapler box DOC.
-  bagian operator mesin/teknik umum termasuk penaganan Gen Set.
-  bagian kebersihan lingkungan.
-  bagian keamanan lingkungan.
-  bagian kantin
-  bagian Cool room/kamar pendingin
-  bagian administrasi serta wakil dan Manager Hatchery.

Pada umumnya efisiensi tenaga kerja di Hatchery PS, dikaitkan dengan jumlah mesin terpasang yang dimiliki masing-masing Breeding Farm. Angka efisiensi tersebut sekitar 2.6 per mesin. Jadi dapat diperkirakan kebutuhan tenaga kerja di Hatchery PS Broiler pada tahun 2008 sebanyak 2.600 orang.

Ulasan mengenai Pemakaian tenaga listrik:
Sudah dijelaskan diatas, bahwa pada Hatchery PS Broiler terdapat mesin Setter/incubator dan Hatcher. Dimana masing- masing jenis mesin sangatlah berbeda terhadap konsumsi tenaga listrik yang diserapnya. Pengalaman penulis di lapangan, dengan menggunakan alat ukur Tang meter, satu unit mesin setter dan hatcher Jenis Harrison/Jamesway berikut pemakaian listrik untuk peralatan  lainnya, mengkonsumsi tenaga listrik sekitar 5.425 watt.
Jadi kebutuhan tenaga listrik untuk Hatchery PS Broiler di tahun 2008, perusahaan listrik negara harus menyediakan  sekitar 6.000.000 watt disaat ke 1000 mesin setter dan 1000 mesin hatcher operasional semua. Cukup besar.. Apa lagi di saat sekarang ini PLN sedang dilanda kekurangan pasokan tenaga listrik. Saran, seharusnya ada yang memikirkan mengenai suplai tenaga listrik alternatif, tentu selain dari Gen Set.

Ulasan mengenai konsumsi air:
 Air, bagi Hatchery PS  adalah sangat vital dan diperlukan sekali. Oleh karena itu sumber air haruslah dicari dan diupayakan. Baik itu mengambil air dari dalam tanah dengan kedalaman 20 - 40 meter (air permukaan) atau menyedot air dari kedalaman 100 meter lebih (sumur artetis). Dan hanya beberapa Hatchery PS yang mengupayakan air rawa atau sungai untuk dijernihkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Pengalaman penulis dilapangan, kebutuhan air untuk mencuci rak Setter, rak Hatcher, egg tray, lantai dan cuci mesin Hatcher serta kebutuhan "water spray"sekitar 1.4 meter kubik.
Jadi bisa dibayangkan di Tahun 2008, Hatchery PS membutuhkan air sekitar 145.600 meter kubik.

Sentil kiri dan kanan:
Apa hendak di kata?, Hatchery PS Broiler dibilang serba boros baik mengenai pemanfaatan tenaga listrik maupun pemanfaatan air, memang iya.
Terutama masalah air, umumnya air limbah dari Hatchery terbuang begitu saja; tertampung pada kolam atau bahkan mengalir kemana dia mau dan bahkan boleh dibilang semaunya saja dia untuk mencemari lingkungan sekitar. Tentunya kasus semacam ini ada yang memikirkan, jalan keluar yang bijak bermanfaat bagi semua pihak. Contohnya: Pihak Hatchery PS;
- haruslah berkewajiban mengolah kembali air limbahnya untuk bisa dan layak dipergunakan lagi,
- mengadakan penghijauan tanaman keras di radius "tertentu "dekat lingkugan luar Hatchery agar kelestarian dan ketersediaan airnya tetap terjaga, jangan hanya menyedot air saja.
- haruslah ada niat untuk menampung air hujan, guna substitusi kebutuhannya.

Managemen Hatchery PS Broiler, umumnya sangat efisien terhadap karyawan. Selayaknya Karyawan harus diperhatikan baik masalah kesehatan, kelayakkan finansial. Mengingat apa yang dihadapi setiap harinya sangatlah riskan akan "bahaya" seperti pengaruh disinfektan yang bersifat kimiawi, debu bulu DOC, limbah padat dari telor atau lainnya serta pengaruh kuman yang berada di dalam mesin setter/hatcher. Dan tak kalah penting adalah kenyamanan atau suasana kerja serta kesinambungan waktu kerja dikemudian hari.